FTK UIN Alauddin Teken MoU dengan Universitas Negeri Gorontalo dan IAIN Parepare

  • 18 Desember 2021
  • 06:45 WITA
  • Margono Setiawan, S.S.
  • Berita

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menandatangani MoU bersama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo dan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Kamis, 16 Desember 2021.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Gedung FTK UIN Alauddin Makassar setelah pemutaran video dan penyampaian progres fakultas dari masing-masing dekan. Kerjasama yang dibangun yakni dalam bidang pengembangan lembaga pendidikan.

Dekan FTK UIN Alauddin Makassar, Dr H A Marjuni menyampaikan sejumlah progras fakultas yang dipimpinnya, mulai dari rencana pelayanan akademik berbasis digital hingga progres pilot project menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBKM).

Marjuni menyebut ada enam area perubahan yang saat ini menjadi fokusnya.

Pertama Manajemen Perubahan. Kedua, Penataan Tatalaksana. Ketiga, Penataan Sistem Manajemen. Keempat, Penguatan Akuntabilitas. Kelima, Penguatan Pengawasan. Keenam, Peningkatan Kualitas Pelayanan Public.

Marjuni mengaku telah menyiapkan penerapan pelayanan akademik berbasis digital yang rencananya akan dilaunching awal tahun 2022.

“Kami akan launching di awal tahun 2022 sistem penandatanganan melalui barcode, dan ini semua sudah disiapkan itemnya, SOP (Standar Operasional Pelaksanaan) sebanyak 205 item,” katanya.

Ia berharap melalui sistem digital ini dapat memudahkan pengurusan dan pelayanan akademik mahasiswa di fakultas. Marjuni juga berharap Fakultas Tarbiyah sebagai pencetak guru dapat melahirkan generasi-genarasi unggul.

Menurutnya generasi unggul adalah yang berjiwa patriot, memiliki skill, dan berwawasan yang luas serta berorentasi pada masa depan.

“Karena pemilik masa depan adalah orang yang senantiasa belajar, sementara pemilik masa lalu adalah orang yang bernostalgia dengan masa lalunya,” jelasnya

Selain itu, untuk membangun generasi bangsa yang unggul ke depan harus memiliki prinsip keilmuan yaitu membangun trans intelektual.

“Alumni-alumni kita harus mengisi ruang-ruang publik yang ada,” pungkas Marjuni.


-Masykur Rauf-