Profil
Sejarah
Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan (dulu, Fakultas Tarbiyah sebelum IAIN berubah menjadi UIN tahun 2005) adalah
satu dari tujuh fakultas dalam lingkungan UIN Alauddin Makassar. Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama
Nomor: 91 Tahun 1964. Secara historis keberadaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
sangat erat kaitannya dengan sejarah berdirinya UIN Alauddin Makassar secara
keseluruhan.
IAIN
pertama kali didirikan di Yogyakarta
pada tahun 1960 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor: 11 Tahun 1960 tanggal 9
Mei 1960. IAIN pertama ini merupakan penggabungan dari dua perguruan tinggi
negeri yang telah ada sebelumnya. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)
di
Dalam tahun-tahun sesudah berdirinya, IAIN mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Fakultas-fakultas baru perlu didirikan untuk
menampung hasrat masyarakat yang makin bertambah untuk melanjutkan studinya di IAIN.
Hasrat untuk membuka fakultas dalam lingkungan IAIN itu ternyata bergelora
juga di
Sesuai
dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor: 1 Tahun
1963 yang dalam Lampiran A ad. 5 mengharapkan pemerintah mengembangkan IAIN dan
sejalan pula dengan Peraturan Presiden Nomor: 27 Tahun 1963 yang menetapkan
bahwa jika dalam satu daerah terdapat sekurang-kurangnya 3 jenis fakultas dapat
menjadi IAIN yang berdiri sendiri, maka dengan adanya ketiga jenis fakultas
dalam lingkungan IAIN Yogyakarta Cabang Makassar yaitu Fakultas Syariah,
Fakultas Tarbiyah,
dan Fakultas Ushuluddin sudah memenuhi syarat untuk berdirinya IAIN tersendiri.
Dengan begitu,
pada tanggal 10 November
1965, bertetapan dengan Hari Pahlawan Nasional berdirilah IAIN Alauddin sebagai
realisasi dari Keputusan Menteri Agama Nomor: 79 Tahun 1965 tanggal 28 Oktober
1965.
Perubahan
selanjutnya adalah perubahan status kelembagaan dari IAIN menjadi UIN. Atas
prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode 2002-2006 dan atas dukungan civitas
Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta Gubernur Sulawesi Selatan, maka
diusulkanlah konversi IAIN Alauddin Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar
kepada Presiden RI melalui Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan Nasional RI.
Usaha inipun
membuahkan hasil, sehingga mulai 10 Oktober 2005, Status Kelembagaan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar berubah menjadi
Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar berdasarkan Peraturan Presiden
(Perpres) RI
Nomor 57 Tahun 2005 tanggal 10 Oktober 2005 yang ditandai dengan peresmian melalui penandatanganan prasasti
oleh Presiden RI, Dr.
H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Desember 2005 di Makassar.
Peningkatan
status kelembagaan dari IAIN menjadi UIN berdampak pula pada penambahan jumlah
fakultas yang semula hanya 5 fakultas bertambah menjadi 7 fakultas. Untuk memenuhi sarana dan prasarana guna mendukung proses pembelajaran, maka pemerintah pusat
memberikan bantuan dana pengembangan fisik kampus melalui Islamic
Development Bank (IDB). Setelah gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan selesai
di bangun tahun 2010, maka fakultas
ini pada tanggal 17 Ramadan 1422 H resmi pindah dari Kampus
1,
Jalan Sultan Alauddin No.
63 Makassar ke Kampus 2,
Jalan Sultan Alauddin No.
36 Samata-Gowa, yang saat ini
sudah berganti nama menjadi Jalan H. M. Yasin Limpo No. 36 Samata-Gowa.
Sejak berdirinya, fakultas ini telah dipimpin oleh 8 (delapan)
orang dekan secara periodik masing-masing adalah:
1.
Drs. H. M. Muhyidin Zein (1965-1972)
2.
Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah (1972-1980)
3.
Drs. H. Danawir Ras Burhany (1981-1985)
4.
Drs. H. M. Amir Said (1985-1993)
5.
Drs. H. Muhammad Ahmad (1993-1997)
6.
Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A. (1997-2002)
7.
Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A. (2002-2010)
8.
Dr. H. Salehuddin Yasin, M.Ag. (2010-2015)
9. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag. (2015-2019)
10. Dr. H. A. Marjuni, S. Ag., M.Pd.I (2019-sekarang)