Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Seminar Internasional Pendidikan Karakter

  • 13 Januari 2021
  • 12:32 WITA
  • Margono Setiawan, S.S.
  • Berita

UIN Online – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar seminar internasional dengan mengangkat tema pendidikan karakter. Seminar ini dibuka oleh Pembantu Rektor I Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Dr H Ahmad M Sewang MA, Kamis (28/06/2012) di Ruang Rapat Senat Lantai IV Gedung Rektorat Kampus II Samata Gowa.

Seminar internasional ini terlaksana atas kerjasama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin dengan Faculty Ilmu Pendidikan University Kebangsaan Malaysia. Seminar diawali dengan Keynote Speaker dari Prof Ahmad Sewang dan dilanjutkan Prof Dr Maemun Aqsha yang mewakili University Kebangsaan Malaysia.

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin, Dr H Salehuddin Yasin MAg  dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting untuk dibicarakan mengingat permasalahan karakter menjadi fokus bangsa akhir-akhir ini.

“Akhir-akhir ini permasalahan bangsa kita adalah masalah karakter, melalui media kita lihat banyak terjadi tawuran, saling menghujat, dan seakan-akan bangsa ini menjadi bangsa pemarah, padahal dulunya bangsa ini dikenal bangsa yang berkarakter,” ujarnya.

Salehuddin Yasin berharap dengan seminar ini dapat disusun konsep akademik yang memadai dalam rangka melatih generasi muda agar menjadi pemuda yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan seperti persaingan global yang siap atau tidak akan menerpa bangsa ini.

Senada dengan Dekan FTK, Prof Ahmad Sewang pun demikian. Mantan Direktur Pasca Sarjana UIN Alauddin ini juga memberi apresiasi atas terlaksananya seminar internasional ini dalam rangka mewujudkan akademik atmosfer di UIN Alauddin.

“Kampus yang maju adalah kampus yang mampu menjalin kerjasama dengan kampus lain, serta kampus yang dapat membentuk akademik atmosfer di mana memberikan kemudahan kepada civitasnya untuk mencari informasi kemajuan seperti dengan seminar, pameran pendidikan, bedah buku, dan sebagainya,” ujarnya.

Prof Ahmad Sewang menambahkan bahwa tahun ini Menteri Pendidikan menginstruksikan agar pendidikan karakter dimasukkan dalam kurikulum, hanya saja terjadi perdebatan apakah dibuat dengan mata kuliah tersendiri atau diintegrasikan dengan mata kuliah yang telah ada.