FTK Online – Senin
(30/09/2024), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyelenggarakan
peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., dengan tema “Maulid Nabi sebagai Momentum
Penguatan Akhlak dan Literasi di Era Digital.” Acara berlangsung meriah di
Auditorium Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Peringatan Maulid Nabi ini dihadiri oleh
segenap sivitas akademika UIN Alauddin Makassar mulai dari Rektor dan
jajarannya, mahasiswa, dan para tamu undangan.
Pada perayaan ini, yang tidak kalah menarik
adalah hadirnya tamu dari luar negeri, yaitu Perdana Menteri Perminyakan Republik
Ghana, Afrika, Prof. Mustafa Abdul Ghani, turut memeriahkan acara.
Prof. H. Barsihannoor, M.Ag., selaku Ketua
Panitia Pelaksana, mengucapkan terima kasih kepada seluruh fakultas dan Lembaga
kampus yang sudah ikut berpartisipasi dalam memeriahkan dan mewarnai maulid
tahun ini dengan berbagai macam pernak-pernik.
Pada peringatan maulid kali ini juga diperlombakan
oleh lomba kaddo minyak. Sebuah tradisi maulid atau yang biasa disebut Maudu
Lompoa di Makassar. Tradisi ini memang sangat erat dengan adanya hiasan
pernak-pernik makanan khas, terutama kaddo minyak dan telur.
“inilah yang disebut sebagai tradisi yang
mengakar, solidaritas, dan Kerjasama yang tentunya menjadi pendorong semangat
kita semua,” ucap Dekan Fakultas Adab dan Humaniora tersebut.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis,
M.A., Ph.D., mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW., tahun ini
terasa lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya, karena lebih inovatif dengan ragamnya
bentuk hiasan yang dibuat peserta lomba.
Beliau juga mengatakan bahwa peringatan
maulid ini merupakan salah satu program pancacita kepemimpinan yaitu tradisi
yang terjaga .
Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW., Ustad
H. Dimas Maryono, M.A., di Daulat sebagai pembawa ceramah maulid. Dalam ceramahnya
mengatakan:
“Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW., selalu
dilakukan dengan cara komersial, itu tentu saja boleh, tetapi akan lebih baik
jika sholawat dijadikan esensi paling tinggi dalam menjaga konstitusi tauhid,”
ucapnya.
Oleh: Margono Setiawan