FTK Online – Gowa (23/09/2025) Civitas Akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar turut serta dalam menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW., pada Senin, 22/09/2025, di Masjid Kampus II UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini tidak saja diisi dengan perlombaan ka’do minyak antara fakultas seperti tahun-tahun sebelumnya, namun Maulid kali ini juga dikemas dalam acara Bincang Syariah Goes to Campus dengan tema “Mawlid for Earth: Sharia and Eco Wisdom”.
Acara ini dihadiri oleh segenap civitas akademika UIN Alauddin Makassar, mulai dari pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan Masyarakat umum.
Acara diawali dengan sambutan oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan, M.A., Ph.D., yang menekankan pentingnya menjadikan momentum Maulid Nabi sebagai refleksi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kepedulian terhadap lingkungan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan resmi oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan dengan tema yang relevan dengan isu global saat ini.
Maulid kali ini juga terasa cukup Istimewa karena kehadiran delegasi dari Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) yang dipimpin oleh Muhammad Rowan, yang fasih menjelaskan tujuan program ini dalam menjalin persaudaraan dan silahturahmi antara muslim Australia dan Indonesia.
Yang tidak kalah penting dan sangat dinanti-nantikan oleh peserta adalah kehadiran Habib Husein Ja’far al Hadar sebagai narasumber utama. Seorang pendakwah milineal yang mampu menerapkan dakwah modern dalam mendekati gen Z. Dalam penyampaiannya, Habib Husein mengajak seluruh civitas akademika dan generasi muda Muslim untuk meneladani dan mencintai Rasulullah SAW. Beliau juga memberikan arti lain dari cinta kasih dalam pelaksanaan ibadah.
“Kita tidak dihinggapi oleh rasa cinta ketika beribadah, tidak mau berlama-lama bertemu dengan pencipta dalam shalat kita, padahal terhadap manusia lain yang kita cintai terkadang kita selalu ingin berlama-lama bertemu dan berbicara”, ungkapnya.
“Sebagian besar kita hanya melaksanakan shalat hanya sebagai rutinitas karena kita tidak memahami apa maknanya dan tidak mencintai, oleh karena itu STMJ (Shalat Terus, Maksiat Jalan), padahal dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa shalat itu menjauhkan kamu dari kekejian dan kemungkaran”, tambah ustadz kelahiran Madura yang masih bergaris keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Civitas akademika FTK hadir secara antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka diajak untuk memahami bahwa memperingati Maulid tidak hanya sebatas ritual keagamaan, tetapi juga momentum refleksi untuk menghadirkan maslahat bagi alam semesta.
Dalam kesempatan itu, para narasumber menegaskan bahwa syariat Islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah dan sesama manusia, tetapi juga mengajarkan prinsip menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini selaras dengan semangat “rahmatan lil ‘alamin” yang dibawa Rasulullah SAW.
Melalui kegiatan ini, FTK UIN Alauddin berharap agar mahasiswa dan seluruh civitas akademika dapat menjadi pionir dalam membumikan nilai-nilai Islam yang berwawasan ekologi, serta berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan pemberian door prize.
Oleh: Margono Setiawan