Review Kurikulum, Dekan FTK UIN Alauddin Bicara Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka

  • 12 Juli 2021
  • 11:27 WITA
  • Margono Setiawan, S.S.
  • Berita

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menggelar workshop review kurikulum dalam rangka implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu, 10-11 Juli 2021 di Hotel Training Center, Jalan Sultan Alauddin Makassar. Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Hadir di kegiatan itu, jajaran pimpinan FTK UIN Alauddin Makassar, para ketua dan sekretaris prodi, mahasiswa, dosen, serta beberapa guru, dan kepala madrasah yang ada di bawah naungan UIN Alauddin.

Beberapa rangkaian acara, dari penyamaan visi misi hingga perumusan penerapan kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka di lingkup FTK UIN Alauddin.

Dekan FTK, Dr Marjuni mengatakan, orientasi dari penerapan kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka adalah menciptakan mahasiswa yang berdikari.

“Jadi berdikari itu, mampu hidup secara mandiri, dan tidak punya ketergantungan terhadap sistem, dan juga mampu menentukan masa depannya sendiri,” kata Marjuni, sesaat sebelum menutup acara tersebut.

Di kampus, lanjut Marjuni, sifat mahasiswa berbeda-beda, ada yang sifatnya student orentik, individualistik, konformasi sosial, hedonis dan pragmatisme.

“Namun dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, dapat membentuk mahasiswa aktivis dan progresif dalam kehidupannya,” tutur pria kelahiran Kabupaten Soppeng itu.

“Jadi mereka mampu menyapa realitas sosial yang ada pada lingkungannya. Dan juga memiliki kemampuan pedagogik terhadap ilmu pengetahuannya,” tambahnya.

Marjuni berpandangan, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya didapat dalam satu kampus saja, tapi juga bisa didapatkan di kampus lainnya.

“Kehidupan tidak hanya di lingkungan kampus insitusi sendiri. Tapi ide-ide cerdas juga bisa kita lahirkan dari kampus-kampus lainnya,” jelasnya.

Dengan begitu, Marjuni berharap dosen maupun guru dapat menjadi role model atau panutan di tengah-tengah kaum akademik yang terdidik, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun skill dan tanggung jawab.

“Karena ke depan pertarungan semakin tinggi, sehingga kita sebagai tenaga pendidik bagaimana mampu melahirkan seorang generasi yang memiliki daya saing yang tinggi di semua lini kehidupan,” pungkasnya.


Penulis:

Hj. Andi Dian Anggraeni, S,Pd., M.Pd.