UKM PPG Berakhir Sukses, Dekan FTK UIN Alauddin Sebut Berkat Kekompakan Tim
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai salah satu
penyelenggara Uji Kompetisi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan
pertama se-Indonesia.
UKM PPG yang berlangsung selama
dua hari, Sabtu-Minggu, 18-19 September 2021 secara online ini berakhir suksek.
Uji Pengetahuan ini diikuti 900 peserta dari berbagai provinsi. Ini dikawal
secara ketat oleh 50 orang pengawas dari UIN Alauddin Makassar.
Dekan FTK
UIN Alauddin Makassar, Dr H A Marjuni merasa bersyukur atas kekompakan dan
sinergitas seluruh pimpinan dan tim IT atau pengawas yang bekerja secara
maksimal dengan penuh tanggung jawab mensukseskan pelaksanaan UKM PGG tahun
ini.
Selaras dengan itu, Dr Marjuni menuturkan bahwa kesuksesan suatu
kegiatan tidak lepas dari kekompakan tim. Karena menurutnya, pekerjaan bisa
berjalan secara maksimal jika ditopang oleh orang-orang atau tim yang memiliki
rasa tanggung jawab yang besar.
“Tidak ada orang yang sukses sendiri menjadi super hero, super
man. Yang ada adalah super tim. Jadi ini semua berkat dari kekompakan tim,
sesuai tagline FTK kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas,” ujarnya di
hadapan para tim saat rapat evaluasi UKM PPG di Hotel Remcy, Panakkukang
Makassar, Selasa, 21 September 2021.
Di kesempatan itu juga, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan
(GTK) Madrasah Kemenag RI, Dr Muhammad Zain menyampaikan terkait inovasi
pelaksanaan PPG. Di antaranya yang disebutkan, penetapan kompetensi,
pengembangan materi ajar, perencanaan dan pelaksanaan proses belajar dan
terkahir penilain.
Kemudian dia menjelaskan soal peluang keberhasilan mahasiswa
PPG, mulai dari awal hingga menjadi guru profesional dengan melalui proses
perubahan mindset dan komitmen seorang calon guru profesional yang meliputi
sikap, pengetahun dan keterampilan.
Tak hanya mahasiswa yang dituntut, juga dosen harus memiliki
kompetensi, model ajar, pendekatan, dan strategi PPG. Dilihat pula dari
Learning Management System (LMS), kesesuaian yang meliputi kompetensi, content,
proses dan sistem penilain.
“Kesesuaian rencangan dengan aktivitas belajar dan kesungguhan
serta kemandirian belajar mahasiswa PPG,” jelas Dr Zain di hadapan pelaksana
PPG.
Selanjutnya, dia menjelaskan soal evaluasi yang terbagi dua,
evaluasi rutin dan formatif yang terdiri dari self assesment, clasical, web
based dan konvensional. Lalu, uji komprehensid, UKM PPG, yakni Uji Pengathaun
dan Uji Kinerja, termasuk pembelajar dan portfolio.
“Pengembangan Profesional Berkelanjutan dengan berbasis hasil pemetaan, self CPD dan atau vendor, web besed atau konvensional. Dan, Tunjungan Profesi Guru atau TPG berbasis indeks kinerja, pembinaan berbasis asosiasi, dan perlindungan serta advokasi,” pungkasnya.
-Muthi'ah-