FTK Online - Sebanyak 85 orang penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar mengikuti martikulasi di gedung auditorium, kampus II UIN, Selasa (21/11/2023).
Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis meminta penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), untuk berani melapor apabila ada yang memotong atau meminta jatah dana bantuan yang diterima.
"Kalau ada yang melalukan transaksi
penerima KIP, laporkan kepada saya," tegas Prof Hamdan Juhannis dihadapan
700 penerima Beasiswa KIP Kuliah.
Menurut penulis buku Melawan Takdir ini menegaskan lagi, beasiswa KIP diperuntukkan bagi Mahasiswa kurang mampu dan berprestasi. Jika ada yang ditemukan status kemahasiswaannya akan diputihkan karena persoalan integritas.
Ketua Panitia Pelaksana, Baharuddin, S.Ag., M.Hum., menegaskan, penerima KIP harus meraih prestasi. “Kalian penerima KIP Kuliah harus meraih prestasi, tidak ada alasan tidak meraih prestasi karena negara sudah membiayai,” pesan Baharuddin.
Lebih jauh, Baharuddin menuturkan Penerimaan KIP di UIN Alauddin Makassar melalui proses panjang. Pertama, melalui proses pendaftaran yang diadakan secara online.
“Sebanyak 2.380 orang mendaftar dan dinyatakan lulus berkas 1224 orang dan dinyatakan lulus 700 orang,” jelas mantan KTU Fakultas Syariah dan Hukum ini.
Salah satu penerima KIP Kuliah, Elma mengaku berurai air mata ketika melihat pengumuman.
Dia sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan berharga menerima beasiswa, untuk membantunya menuntaskan kuliah.
“Terima kasih banyak kepada UIN Alauddin atas kepercayaannya. Akan saya gunakan sebaik-baiknya,” tegas mahasiswi Prodi Sejarah Kebudayaan Islam tersebut.
-Oleh: Margono Setiawan-