FTK Online –
Samata, (16/7/2025) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar resmi melepas ratusan mahasiswa yang akan mengikuti
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nasional Terintegrasi Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP-2) pada Selasa pagi, 15 Juli 2025. Kegiatan pelepasan ini
berlangsung di Pelataran Gedung R FTK dengan dihadiri oleh para pimpinan
fakultas, dosen pembimbing, tenaga kependidikan, serta mahasiswa peserta
program.
Pelepasan secara simbolis dilakukan oleh Dekan FTK, Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I., yang menyampaikan apresiasi sekaligus motivasi kepada para mahasiswa untuk menjaga nama baik institusi selama menjalankan tugas di lokasi penempatan masing-masing.
“Program KKN Terintegrasi PLP ini bukan hanya
ajang pengabdian, tetapi juga menjadi momen penting untuk mengasah kompetensi
profesional sebagai calon guru. Tunjukkan integritas, tanggung jawab, dan
akhlak yang mencerminkan lulusan UIN Alauddin Makassar,” pesan nya.
Program KKN Terintegrasi PLP-2 ini dilaksanakan di berbagai daerah baik di dalam maupun luar Sulawesi Selatan, meliputi wilayah seperti Jogja, Bandung, Malang, dan NTT. Program ini menekankan integrasi antara pengabdian masyarakat dan pengalaman langsung di dunia pendidikan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Muh.
Saleh Ridwan, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran
mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa nilai-nilai Islam dalam
pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, pelepasan turut dihadiri oleh
para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan, dosen pembimbing lapangan,
serta tim pelaksana PLP-2. Mahasiswa peserta yang dilepas tampak mengenakan
atribut hijau khas KKN, membawa semangat dan optimisme dalam menjalankan tugas
selama 45 hari ke depan, yakni Juli hingga September 2025.
Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak calon
pendidik yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki
jiwa kepemimpinan dan pengabdian yang kuat.
Oleh: Margono Setiawan