UIN Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin melaunching Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), di Ruang Rapat Senat Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus II Samata Gowa, Kamis (22/03/2012).
Kegiatan peluncuran LPSE ini digelar bersamaan dengan launching 251 buku UIN Alauddin yang dicatat dalam Rekor MuRI.
Turut hadir dalam launching ini Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Agus Raharjo. Dalam sambutannya Agus mengungkapkan bahwa LPSE ini merupakan suatu usaha pemerintah dalam memperbaiki sistemnya dalam hal pengadaan atau belanja negara.
Agus Raharjo mengungkapkan bahwa Layanan Pengadaan Secara Elektornik ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya penyelewengan yang sering terjadi, seperti dalam kasus Gayus Tambunan, Nazaruddin, Wisma Atlet, dan berbagai kasus penyelewengan lainnya.
Agus menambahkan bahwa sistem online memiliki banyak manfaat seperti potensi untuk dihalangi secara fisik itu tidak ada, serta adanya keterbukaan kepada pengusaha-pengusaha. "Jadi semuanya terbuka, potensi untuk gangguan fisik juga berkurang," ungkapnya.
Rektor UIN Alauddin, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS mengungkapkan bahwa keberadaan UIN Alauddin sebagai "Universitas Negeri" mengharuskan untuk membuat LPSE karena mendapat dana dari APBN.
"Jadi dalam pengadaan barang dan jasa, semuanya itu harus dilakukan lewat online, tidak lagi dengan tawar menawar," ujarnya.
Rektor menambahkan bahwa hal ini memiliki banyak manfaat seperti mencegah hal-hal yang mengarah kepada negatif dan menjadi pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat secara terbuka.
"Jadi ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah untuk keluar dari carut-marut berbagai persoalan korupsi, apalagi kami sangat berharap UIN Alauddin masuk dalam WBK (Wilayah Bebas Korupsi)," ujarnya.