DEKAN FTK: JANGAN MENGAKU MUKMIN KALAU TIDAK PUASA

  • 29 Maret 2024
  • 12:10 WITA
  • Administrator
  • Berita

FTK Online – (27/3/2024) Memasuki pertengahan Ramadhan, Pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) mendapatkan amanah untuk mengisi kuliah tujuh menit (kultum) selepas shalat dhuhur.

Dalam kultum yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Andi Achruh, beliau menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang makna sebenarnya dari puasa. Menurut beliau, puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melibatkan pengendalian diri dalam segala aspek kehidupan.

Dalam kultum yang dilaksanakan di Masjid Sultan Alauddin Kampus 2, Dr. Andi Achruh menjelaskan bahwa puasa seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ia menegaskan bahwa puasa bukan hanya sekedar menjalankan kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan memperbaiki akhlak.

Puasa itu diperuntukkan untuk orang yang beriman, jadi tidak pantas seseorang itu mengaku diri mukmin atau beriman jika tidak melaksanakan puasa, karena puasa hanya diperuntukkan untuk orang yang beriman.

“Dengan puasa, kita diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta meningkatkan rasa empati terhadap sesama. Puasa bukan hanya menahan lapar-dahaga, tetapi juga menahan diri dari perbuatan yang tidak terpuji,” ungkap Dr. Andi Achruh di hadapan para dosen dan mahasiswa,

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dan pikiran selama menjalankan ibadah puasa. Para hadirin diingatkan untuk merenungkan makna sebenarnya dari puasa, agar ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna.

Menurutnya, ada beberpa fungsi dari puasa itu sendiri;

1. Fungsi konfirmatif,

2. Fungsi purifikatif,

3. Fungsi Iluminatif,

4. Fungsi sebagai obat untuk mengistirahatkan organ tubuh,

5. Fungsi Melatih kepemimpinan.

Dekan juga mengingatkan pada para hadirin untuk merenungkan makna sebenarnya dari puasa, agar ibadah yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan memberi dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Andi Achruh berharap agar para dosen dan mahasiswa dapat menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moralitas diri.

 

Oleh: Margono Setiawan