FTK Online – (7/5/2024) Bertempat di Aula Pertemuan Gedung Program
Pendidikan Guru (PPG) Pao-Pao, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar acara halal bihalal bersama
dengan Pesantren Madani Alauddin sebagai salah satu laboratorium school.
Acara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh Rektor UIN Alauddin
dalam hal ini di wakili oleh Kepala Biro AAKK, Wakil Rektor 2 Bidang Keuangan, Dekan
FTK, para Wakil Dekan FTK, para dosen, staf, mahasiswa dan juga para guru dari Pesantren
Madani Alauddin Paopao.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr. H.
Andi Achruh, M.Pd.I., menyampaikan pentingnya menjaga silahturahmi antara UIN
Alauddin dengan Pesantren Madani Alauddin sebagai lembaga pendidikan Islam yang
memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan moral generasi bangsa.
“Pesantren Madani Alauddin dibangun dari pemberdayaan Yayasan UIN
Alauddin dan ini juga merupakan aset BLU kita, oleh karenanya kehadiran
Pesantren Madani bagi saya pribadi perlu di support,”
Pejabat direktur Pesantren Madani periode 2019-2023 ini menambahkan
bahwa di lingkungan pesantren madani terdapat prodi pendidikan profesi guru
dimana tugas seorang guru adalah mengajar, maka riil teaching yang
sesungguhnya adalah di Pesantren Madani.
Sementara itu, Dr. Rappe, M.Pd.I., selaku Ketua Panitia Pelaksana
Halal Bihalal ini menyambut baik acara halal bihalal ini sebagai ajang
silahturahmi dan mempererat hubungan antara Pesantren Madani dan Fakultas
Tarbiyah, dimana walaupun terbilang sebagai laboratorium school dari fakultas
tarbiyah dan keguruan, namun sangat jarang terjadi kontak antara guru pesantren
madani dan pegawai FTK.
Acara halal bihalal ini diisi dengan tausiyah dari Dr. K.H.
Syamsuri, M.A. Para hadirin juga diberikan kesempatan untuk saling bermaaf-maafan
satu sama lain.
Melalui halal bihalal ini, diharapkan dapat semakin mempererat
hubungan kedua lembaga serta dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pengembangan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di Kota Makassar pada khususnya.
Oleh: Margono Setiawan