Mahasiswa KKN-PLP Terintegrasi Gelar Sharing Session Culture 2 Budaya

  • 24 Agustus 2024
  • 10:24 WITA
  • Margono Setiawan, S.S.
  • Berita

FTK Online – Batu-Malang (23/08/2024). – Sebagai implementasi dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Terintegrasi dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil mengadakan Sharing Session yang membahas terkait perbedaan budaya antara Kota Makassar (Sulawesi Selatan) dan Kota Batu (Jawa Timur).


Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Agustus 2024 pukul 18.30 – 22.00 WIB bertempat di Gedung Adiguna, Dusun Karangmeloko, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat sekelurahan Dadaprejo dan mahasiswa KKN-PLP Terintegrasi UIN Alauddin Makassar.

Acara ini dibuka secara resmi oleh perwakilan dari kelurahan Dadaprejo yaitu Bapak Suroso, yang dalam sambutannya mengatakan pentingnya untuk saling menghargai dan saling bertoleransi antarbudaya dalam berinteraksi dengan orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda.


Pada kegiatan tersebut terdapat dua narasumber dari dua budaya berbeda, narasumber pertama yaitu Afan Fadly Rozakoni yang merupakan Duta Genre Kota Batu dan pernah menjadi fasilitator BKKBN bagi 1500 remaja kota Batu pada tahun 2023. Ia berbagi pengalaman terkait beberapa budaya dan hal-hal yang menjadi ciri khas di Kota Batu. Beberapa hal yang pemateri pertama jelaskan yaitu terkait sungkeman, balangan gantal, dan widi dadi.


Narasumber kedua yaitu Nisma Widianah merupakan mahasiswa dari UIN Alauddin Makassar yang membawakan materi terkait budaya yang ada di Sulawesi Selatan. Beberapa budaya yang dijelaskan seperti makanan khas, uang panai, dan mappatabe.

Acara sharing session ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat dan mahasiswa untuk saling belajar dan bertukar pikiran. Harapannya, kolaborasi seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat tali silaturahmi antara masyarakat Makassar dan Jawa Timur, serta memperkaya khazanah budaya Indonesia.


Oleh: Riska Febrianti