FTK Online –
Samata, (15/7/2025) Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen dengan tema “Literasi
Digital sebagai Kunci Transformasi Pendidikan” pada Senin, 14 Juli 2025.
Kegiatan ini berlangsung secara luring di Aula Gedung PPG FTK dan diikuti oleh
para dosen FTK.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat
kompetensi dosen dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran
serta memahami sistem digital dalam pelaporan kinerja akademik. Literasi
digital kini menjadi kebutuhan esensial dalam proses transformasi pendidikan,
termasuk dalam pelaksanaan program PPG.
Dekan FTK, Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I., menegaskan bahwa penguasaan literasi digital merupakan bagian dari kompetensi profesional yang harus dimiliki dosen di era modern. Ia menyampaikan bahwa kemampuan menggunakan teknologi harus dibarengi dengan pemahaman etika digital, desain pembelajaran interaktif, serta ketepatan informasi.
“Transformasi pendidikan berbasis digital
menuntut dosen untuk tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga
kreatif dalam mendesain pembelajaran yang kontekstual dan inklusif,” ujarnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan Sekretaris
Satuan Pengawas Internal (SPI) UIN Alauddin, Roby Aditiya, M.Acc., CGAA.,
CGRM., CTT., yang menyampaiakan mengenai kebijakan pembayaran remunerasi dosen
berdasarkan capaian kinerja yang dilaporkan melalui Laporan Kinerja Dosen (LKD).
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya pelaporan yang akurat dan tepat
waktu sebagai dasar penilaian kinerja dosen secara objektif.
“Remunerasi kini berbasis kinerja yang
terdokumentasi dengan baik melalui sistem digital. LKD menjadi instrumen utama
dalam penilaian dan berdampak pada hak finansial dosen,” tegasnya.
Selain itu, hadir pula Ketua Lembaga
Penjaminan Mutu (LPM) UIN Alauddin, Prof. Dr. Mashuri Masri, S.Si., M.Kes.,
yang menjelaskan tentang tata kelola BKD dan proses imigrasi data BKD dosen ke
dalam sistem SISTER. Ia memaparkan bagaimana integrasi antara pelaporan manual
dan digital dilakukan, serta pentingnya pemahaman prosedural agar proses
migrasi berjalan lancar dan sesuai ketentuan dari Kemendikbudristek.
“Pengelolaan BKD saat ini terpusat melalui
SISTER yang menjadi sistem nasional. Maka penting bagi seluruh dosen memahami
proses input, verifikasi, hingga migrasi data agar tidak terjadi kesalahan yang
berdampak pada capaian kinerja,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi praktik
langsung dan diskusi interaktif terkait platform digital pembelajaran, sistem
pelaporan kinerja, serta simulasi pengisian LKD dan BKD. Seluruh peserta
terlihat antusias dan aktif dalam bertukar pengalaman serta menyampaikan
pertanyaan kepada para narasumber.
Oleh: Margono Setiawan