FTK Online - Gowa,
(18/11/2025) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar
kembali menyelenggarakan The Second International Conference on Education
and Teacher Training (ICONETT) dengan tema “Beyond AI: Human-Centered
Learning in The Age of Technology.” Acara ini merupakan kali kedua FTK UIN
Alauddin menyelenggarakan konferensi Pendidikan Tingkat internasional.
Konferensi ini menjadi momentum
penting untuk membahas perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan
(AI), serta dampaknya terhadap proses pembelajaran dan dunia pendidikan secara
global.
Acara yang berlangsung di Aula Lantai
4 Gedung Rektorat UIN Alauddin Makassar, menghadirkan pembicara internasional
serta akademisi terkemuka. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. H. Hamdan
Juhanis, M.Ed., Ph.D., yang hadir sekaligus membuka acara ini menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya
konferensi ini.
“Teknologi dan AI harus
menjadi alat yang memperkuat nilai kemanusiaan, bukan menggantikannya. Melalui
forum seperti ICONETT, kita memastikan bahwa inovasi tetap berpihak pada
peserta didik dan tujuan mulia pendidikan.” Ungkap Prof. Hamdan.
Rektor juga berharap ICONETT
dapat terus menjadi agenda tahunan berskala internasional yang menghasilkan
gagasan berkelanjutan untuk pengembangan pendidikan Islam dan global.
Setali dua, Dekan FTK, Prof. Dr.
H. Andi Achruh, M.Pd.I., menyampaikan rasa bangga atas suksesnya pelaksanaan
konferensi yang diinisiasi oleh FTK. Ia menilai konferensi yang diketuai oleh
Prof. Dr. Hj. Mardiana, M.Hum., ini sebagai momentum besar bagi FTK untuk
memperkuat kapasitas akademik dan jejaring internasional. Dekan berharap hasil
konferensi dapat menjadi rekomendasi strategis untuk transformasi pembelajaran
di lingkungan kampus dan lembaga pendidikan lainnya.
Konferensi tahun ini menghadirkan
empat pembicara utama dari berbagai institusi internasional:
1. Todd Dias – Australian
Consul-General in Makassar
Todd Dias memaparkan bagaimana Australia
memanfaatkan AI dalam berbagai sektor pendidikan, mulai dari sistem
administrasi akademik, peningkatan kualitas pembelajaran, hingga pendukung
pengambilan kebijakan berbasis data. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang
etis, transparan, dan berpusat pada kebutuhan peserta didik.
2. Jack Richards – The
University of Sydney, Australia
Jack Richards membawakan materi
berjudul “The Hidden Life of the Classroom”, yang mengungkap dinamika
tak terlihat di ruang kelas, seperti interaksi non-verbal, pola komunikasi, dan
proses kognitif siswa. Ia menegaskan bahwa guru harus memahami aspek-aspek
tersembunyi ini agar penggunaan teknologi dan AI tidak menghilangkan sensitivitas
pedagogis terhadap kebutuhan nyata peserta didik.
3. Sheena Gardiner – Coventry
University, UK
Menyampaikan perspektif tentang
literasi digital dan kolaborasi global melalui teknologi pendidikan.
4. Chairati Saleh, S.Ag.,
M.Ed., Ph.D. – FTK UIN Alauddin Makassar
Menguraikan pentingnya menjaga
nilai moral, etika, dan kesejahteraan peserta didik dalam memasuki era AI.
Tidak hanya
itu, pada ICONETT ke 2 ini dihadiri oleh puluhan presenter yang memaparkan
tulisannya melalui offline maupun online. Dimana, pada konferensi ini mengangkat
isu-isu strategis pendidikan modern, antara lain: Integrasi teknologi dan peran
pendidik, Personalisasi pembelajaran dan kesejahteraan peserta didik, Etika,
literasi digital, dan tanggung jawab social, Inovasi kurikulum dan keterampilan
abad 21, Kolaborasi manusia–AI dalam pendidikan dan penelitian, Nilai moral dan
religius di era kecerdasan buatan.
The Second ICONETT 2025 berhasil
menjadi ruang ilmiah internasional yang mempertemukan gagasan-gagasan inovatif
tentang masa depan pendidikan. Dengan kehadiran para ahli, konferensi ini
mempertegas komitmen FTK UIN Alauddin Makassar dalam mendorong pembelajaran
yang modern, beretika, dan berpusat pada manusia.
Oleh: Margono Setiawan

