FTK Online - Dengan semangat dalam mendorong jurnal-jurnal
ilmiah lingkup kampus ke tingkat internasional, UIN Alauddin Makassar, menggelar
workshop Akselerasi Jurnal Internasional Bereputasi.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa,
27-28 November 2023 bertempat di Hotel MaxOne Makassar, dihadiri oleh 66 jurnal
bereputasi nasional, acara ini menjadi momentum penting bagi pengembangan riset
dan pengetahuan di UIN Alauddin Makassar.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh dosen Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Kegiatan Workshop Akselerasi Jurnal Internasional
Bereputasi dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, dimana
pada hari pertama peserta menerima materi tentang persiapan indeksasi
internasional (Scopus) dan hari kedua dibahas mengenai akreditasi nasional.
Dalam kegiatan ini, Wakil Rektor 1 UIN
Alauddin, Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag., menyebutkan pentingnya
kegiatan ini dilaksanakan.
“UIN Alauddin merupakan kampus dengan jurnal
terbanyak se-PTKIN, yakni 130. Akan tetapi, sampai saat ini kita belum memiliki
jurnal yang terindex Scopus”, ujar beliau.
Oleh karena itu, beliau berharap dengan
adanya kegiatan ini, jurnal yang ada dalam lingkup UIN Alauddin dapat didorong
agar menjadi jurnal internsional bereputasi.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UIN Alauddin,
Prof. Dr. Muhammad Khalifah Mustamin, M.Pd., mengingatkan agar setiap aspek
penilaian dari akreditasi jurnal harus diperhatikan.
“Harus diperhatikan hal-hal kecil dalam
penilaian, misalnya Editor-in-Chief harus
memiliki index minimal 5”.
<!--[if gte vml 1]>
Workshop ini menghadirkan Siti
Mutrofin, S.Kom., M.Kom., yang merupakan dosen Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya., yang telah mendampingi 8 jurnal mendapatkan akreditasi Scopus selama
lima tahun.
Dalam materinya, beliau menjelaskan ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam artikel jurnal yang akan
diajukan, yakni substansi, Bahasa Inggris yang digunakan dan referensi.
Beliau juga menyebutkan bahwa editor memiliki
peranan penting dalam penilaian jurnal.
Terdapat perbedaan penilaian akreditasi
jurnal nasional (Arjuna) dan Scopus.
Jurnal nasional mewajibkan 2 tahun terbitan
sebelum diajukan untuk akreditasi, sedangkan Scopus cukup
memiliki 9-10 artikel dalam sekali terbit atau dua kali terbitan yang
masing-masing memiliki 5 artikel.
Agar dapat diajukan untuk indeksasi Scopus,
tampilan di website dan informasi yang ditampilkan di sana juga harus
diperhatikan.
Workshop ini bertujuan untuk akselerasi jurnal internasional bereputasi dan diikuti oleh 66 perwakilan pengelola jurnal yang telah terindex SINTA.