Makassar – Pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar menjawab tuntutan mahasiswa soal kuota internet yang dianggap tidak merata dan fasilitas gedung Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin yang tidak memadai.
Wakil Dekan lll Bagian Kemahasiswan FTK UIN Alauddin Makassar, Dr Ilyas mengakui bahwa pembagian kuota internet kepada mahasiswa memang tidak merata. Alasanya, pada pembagian awal hanya diperuntuhkan kepada 1500 mahasiswa akhir.
“Kita pernah dapat bantuan kuota 1500 untuk mahasiswa akhir dan sudah dibagikan. Dan memang hanya diperuntukan kepada mahasiswa akhir dalam rangka mempermudah pengurusan penyelesainya,” kata Dr. Ilyas, Saat dihubungi Kamis (26/11/2020).
Kuota internet yang tidak merata, Ilyas menjelaskan bahwa anggaran yang terbatas karena adanya bencana nasional. Meski demikian, saat ini kata dia pimpinan tetap berusaha menyediakan subsidi kuota internet untuk mahasiswa aktif.
“Kita telah mengumpulakan nomor handphone mahasiswa dan disetor ke pustipad. Kemudian diajukan ke Kemenag RI untuk mensubsidi kuota internet belajar mahasiswa,” jelasnya.
Ditanya kapan direalisasikan, pihaknya belum bisa memastikan. Namun kata Ilyas, ia akan terus berusaha agar subsidi kuota internet belajar mahasiswa terealisasikan secepatnya.
“Belum bisa dipastikan kapan terealisasi. Tapi kalau sudah disetor nomornya biasanya tinggal tunggu dicairkan. Kita hanya mengajukan dan kita menunggu saja,” terangnya.
Sementara itu soal fasilitas fakultas yang ikut disoroti mahasiswa. Ilyas mengatakan, untuk perbaikan fasilitas gadung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sementara proses pengerjaan.
“Kita sementara perbaikan, mulai dari pengecetan gedung, kipas angin, plafon dan beberapa fasilitas lainnya sudah on proses. Meski mahasiswa tidak melakukan demo, kita pasti tetap akan terus melakukan perbaikan fakultas,” tegas Ilyas.
Serupa disampaikan Wakil Dekan ll Dr. M Rusdi ditegaskan bahwa perbaikan gedung fakultas sudah dalam proses pengerjaan dengan anggaran yang ada. Meski menurutnya, banyak anggaran BOPTN yang ditarik oleh negara dan dialihkan ke covid-19.
“Untuk pembangunan dan perbaian fasilitas gedung fakultas itu kan menggunakan uang negara. Dan baru ini ada perubahan revisi anggaran dan alhamdulillah sudah ada persetujuan. Makanya kita sudah jalankan,” terang Dr Rusdi.
Kemudian dari Dekan Fakultas Tarbiyah sendiri, Dr Marjuni akan tetap berkomitmen menyediakan fasilitas mahasiswa di fakultas. Bahkan kata dia menyediakan tempat berkumpul untuk berkonsolidasi para aktivis.
“Sekarang sementara rehab perbaikan jalan mulai pemeliharaan kelas. Outdor pembelajaran dan taman literasi digital dan tempat konsolidasi para aktifis mahasiswa. Insyah Allah akhir tahun ini rampung.. waite and see,” tutur Marjuni saat dihubungi.
Seperti diketahui, sebelumnya sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin berunjukrasa menyoroti subsidi kuota internet yang tidak merata dan fasilitas fakultas tidak layak, pada Kamis, (26/11/2020).
Dalam aksi tersebut para pengunjuk rasa meminta kepada pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk mengundurkan dari jabatannya karena dinilai tidak dapat menjadi problem solver dalam proses kepemimpinannya.